Kompas.com - Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi untuk melakukan aktivitas seksual dengan baik. Masyarakat biasa menyebutnya impotensi. Kadang beberapa jenis obat yang dikonsumsi makin memperburuk kondisi tersebut. Secara garis besar, penyebab disfungsi ereksi terbagi dalam dua faktor, psikis dan organis. Psikis biasanya terkait dengan kejenuhan, stres, hilangnya daya tarik seksual atau trauma seksual. Mereka dari Anda tidak akrab dengan yang terakhir pada Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah sekarang memiliki setidaknya pemahaman dasar. Tapi ada lagi yang akan datang.
Sementara penyebab organis umumnya dipicu oleh penyakit tertentu, misalnya tekanan darah tinggi, hiperkolesterol, diabetes, atau gangguan prostat. Obat-obatan juga memengaruhi. Obat-obatan yang bisa mendatangkan efek samping impotensi biasanya adalah obat untuk mengatasi hipertensi, obat antidepresan, obat untuk mengatasi kanker prostat, obat yang bersifat diuretik (meningkatkan frekuensi urin), obat hormon, serta obat penyempitan pembuluh darah. Kebiasaan mengonsumsi obat kuat juga dapat membuat impotensi betulan. Jadi, berhati-hatilah dan jangan mengobati impotensi tanpa berkonsultasi dengan dokter. Apabila obat-obatan yang dikonsumsi menyebabkan terjadinya masalah pada organ vital Anda, beritahukan pada dokter untuk memodifikasi dosisnya atau mencari obat pengganti lain.
Sementara penyebab organis umumnya dipicu oleh penyakit tertentu, misalnya tekanan darah tinggi, hiperkolesterol, diabetes, atau gangguan prostat. Obat-obatan juga memengaruhi. Obat-obatan yang bisa mendatangkan efek samping impotensi biasanya adalah obat untuk mengatasi hipertensi, obat antidepresan, obat untuk mengatasi kanker prostat, obat yang bersifat diuretik (meningkatkan frekuensi urin), obat hormon, serta obat penyempitan pembuluh darah. Kebiasaan mengonsumsi obat kuat juga dapat membuat impotensi betulan. Jadi, berhati-hatilah dan jangan mengobati impotensi tanpa berkonsultasi dengan dokter. Apabila obat-obatan yang dikonsumsi menyebabkan terjadinya masalah pada organ vital Anda, beritahukan pada dokter untuk memodifikasi dosisnya atau mencari obat pengganti lain.
No comments:
Post a Comment