BERLIN, KOMPAS.com " Mantan pemain Udinese dan AC Milan, Olivier Bierhoff, menilai mutu Liga Serie-A sedang mengalami kemerosotan. Dibanding kompetisi besar Eropa lainnya, Serie-A tertinggal. Pria 42 tahun yang kini menjadi Manajer Umum Timnas Jerman itu dianggap sebagai pemain legendaris di Udinese. Dia juga pernah membawa Milan meraih gelar juara pada musim 1998-1999. "(Serie-A) terlalu banyak tensi, kurang iktikad memainkan pemain muda sehingga seolah ada generasi yang hilang. Pemain bagus dinilai terlalu muda," kata Bierhoff. Semoga informasi yang disajikan sejauh ini berlaku. Anda juga mungkin ingin mempertimbangkan hal berikut:
Dia berpendapat, Serie-A seharusnya belajar pada Bundesliga 1. "Di Bundesliga, banyak klub yang punya tim solid dari keturunan Jerman yang membawa antusiasme dan ambisi. Itu amat membantu," ujarnya. Bierhoff juga menambahkan, "Saat aku datang ke Italia, begitu menginjak masa liburan, aku merasakan sepak bola Italia kelelahan, hampir mendekati putus asa." Kemunduran sepak bola Italia ditandai dengan berkurangnya jatah tampil mereka di Liga Champions mulai musim 2012-2013. Pada musim itu, Italia yang tadinya memiliki jatah empat tim untuk tampil di Liga Champions nantinya berkurang menjadi tiga tim. Satu jatah yang hilang itu diambil Jerman yang terus mengalami kemajuan. Musim ini, Italia juga semakin menurut. Di Liga Europa, tim-tim Italia hanya bisa mencapai babak 32 besar. Itu pun, tim terakhir yang mampu mencapai babak tersebut hanya Napoli. Selebihnya, wakil Italia tersingkir lebih dulu. Kondisi mereka di Liga Champions tak jauh berbeda. Wakil Italia paling jauh hanya mencapai perempat final. Bahkan, juara bertahan Inter Milan pun gagal masuk ke semifinal, setelah dijegal klub Jerman, Schalke 04.
Dia berpendapat, Serie-A seharusnya belajar pada Bundesliga 1. "Di Bundesliga, banyak klub yang punya tim solid dari keturunan Jerman yang membawa antusiasme dan ambisi. Itu amat membantu," ujarnya. Bierhoff juga menambahkan, "Saat aku datang ke Italia, begitu menginjak masa liburan, aku merasakan sepak bola Italia kelelahan, hampir mendekati putus asa." Kemunduran sepak bola Italia ditandai dengan berkurangnya jatah tampil mereka di Liga Champions mulai musim 2012-2013. Pada musim itu, Italia yang tadinya memiliki jatah empat tim untuk tampil di Liga Champions nantinya berkurang menjadi tiga tim. Satu jatah yang hilang itu diambil Jerman yang terus mengalami kemajuan. Musim ini, Italia juga semakin menurut. Di Liga Europa, tim-tim Italia hanya bisa mencapai babak 32 besar. Itu pun, tim terakhir yang mampu mencapai babak tersebut hanya Napoli. Selebihnya, wakil Italia tersingkir lebih dulu. Kondisi mereka di Liga Champions tak jauh berbeda. Wakil Italia paling jauh hanya mencapai perempat final. Bahkan, juara bertahan Inter Milan pun gagal masuk ke semifinal, setelah dijegal klub Jerman, Schalke 04.
No comments:
Post a Comment