Thursday, April 14, 2011

"Green Living" Itu Investasi

Artikel berikut berisi informasi terkait yang mungkin menyebabkan Anda untuk mempertimbangkan kembali apa yang Anda pikir Anda mengerti. Yang paling penting adalah untuk belajar dengan pikiran terbuka dan bersedia untuk merevisi pemahaman Anda jika perlu.
JAKARTA, KOMPAS.com " Memilih dan menerapkan konsep eco-green living pada bangunan adalah investasi. Manfaat penerapan konsep akan terasa pada beberapa tahun ke depan.

"Kalau orang menerapkan konsep green living pada bangunan, seperti investasi manfaatnya akan terasa 4-5 tahun ke depan. Saat itu akan terasa biaya operasional yang jauh lebih murah," kata Wakil Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Moch Reffrajaya kepada wartawan seusai pembukaan pameran bahan bangunan dan jasa arsitektur 2011 di Jakarta Convention Center, Kamis (14/4/2011).

Mewujudkan konsep green living, kata Reffrajaya, dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pemilihan material dan pemilihan desain. Untuk bangunan baru, dua pendekatan ini lebih mudah diterapkan. Sementara untuk bangunan yang sudah jadi (existing building) dapat menggunakan pendekatan ekonomi dan bisnis, seperti pemakaian alat listrik hemat energi.

Jika fakta
Anda out-of-date, bagaimana yang mempengaruhi tindakan dan keputusan? Pastikan Anda tidak membiarkan slip
informasi penting oleh Anda.

"Terkadang yang menjadi dilema dalam penerapan konsep green ialah harga material yang memang masih mahal, sekitar 30-40 persen. Kalau nanti banyak yang beralih, maka produk-produk ramah lingkungan akan semakin murah," ujarnya

Penerapan "eco green living" di rumah

Kalau selama ini konsep eco green living banyak didengungkan untuk bangunan-bangunan seperti perkantoran, mal, hotel, dan apartemen. Konsep serupa juga bisa diterapkan untuk bangunan seperti rumah tinggal (landed house).

"Penerapan bisa pada pemilihan material rumah. Misalnya pemilihan cat, pemilik rumah mesti cermat memilih cat yang ramah lingkungan, atau memilih alat-alat hemat listrik, misal lampu LED atau T5," katanya.

Reffrajaya menambahkan, selain pemilihan material untuk menerapkan konsep hijau pada rumah, yang tak kalah penting adalah mengubah perilaku. "Harus diimbangi juga dengan perubahan perilaku yang hemat energi dan ramah lingkungan," katanya.

Kadang-kadang sulit untuk memilah-milah semua rincian yang terkait dengan hal ini, tapi aku positif Anda tidak akan kesulitan untuk memahami informasi yang disajikan di atas.

No comments:

Post a Comment