, dan jika Anda tertarik, maka ini patut dibaca, karena Anda tidak pernah tahu apa yang Anda tidak tahu.
MEDAN, KOMPAS.com--Sutradara Hanung Bramantyo mengaku tertarik untuk mengangkat budaya dan kerukunan dalam kemajemukan Sumatera Utara menjadi sebuah film agar dapat mengangkat citra Indonesia. "Sumatera Utara, khususnya Medan punya posisi yang bagus di kalangan remaja," kata Hanung ketika bertemu dengan Pelaksana Tugas Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho di Medan, Sabtu (16/4) malam. Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda sudah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.
Menurut Hanung, cukup banyak film nasional yang mengangkat budaya atau sosok dengan karakter masyarakat Sumut yang menarik dan diminati penggemar film nasional. Ia mencontohkan "Ali Topan Anak Jalanan" dan "Naga Bonar" yang justru dibuat versi modernnya karena sangat diminati pecinta perfilman. Unsur kerukunan dan keberagaman itu yang sedang diangkat dalam sejumlah film yang ditanganinya seperti "Sang Pencerah" dan "Tanda Tanya". "Potensi keberagaman Sumut terefleksi dalam film itu," katanya.
Menurut Hanung, cukup banyak film nasional yang mengangkat budaya atau sosok dengan karakter masyarakat Sumut yang menarik dan diminati penggemar film nasional. Ia mencontohkan "Ali Topan Anak Jalanan" dan "Naga Bonar" yang justru dibuat versi modernnya karena sangat diminati pecinta perfilman. Unsur kerukunan dan keberagaman itu yang sedang diangkat dalam sejumlah film yang ditanganinya seperti "Sang Pencerah" dan "Tanda Tanya". "Potensi keberagaman Sumut terefleksi dalam film itu," katanya.
. OK, mungkin bukan pakar. Tapi Anda harus memiliki sesuatu untuk membawa ke meja waktu berikutnya Anda bergabung dengan diskusi tentang
.
No comments:
Post a Comment