benar-benar semua tentang? Laporan berikut termasuk beberapa informasi menarik tentang
- info bisa anda gunakan, bukan hanya barang lama yang mereka gunakan untuk memberitahu Anda.
KOMPAS.com - Perempuan punya perhatian khusus soal tubuh ideal, termasuk seusai melahirkan. Alhasil berbagai cara dilakukan untuk mengembalikan bentuk tubuh agar lebih proporsional, seperti olahraga. Jika upaya ini juga Anda lakukan, namun hasilnya belum terlihat, bisa jadi olahraga tak berfokus pada tiga hal:latihan aerobik, latihan kekuatan, dan fleksibilitas dengan peregangan, demikian menurut Dicky Ramadhani, Head of Coach Celebrity Fitness. "Fokus utama olahraga untuk menurunkan berat badan adalah pada pembakaran kalori, jadi lakukan latihan aerobik. Bentuk latihannya bisa dengan treadmill, sepeda statis, atau kelas aerobik dalam berkelompok," jelas Dicky, seusai peluncuran program Soyjoy Healthylicious di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa (12/4/2011) lalu. Mereka dari Anda tidak akrab dengan yang terakhir pada
sekarang memiliki setidaknya pemahaman dasar. Tapi ada lagi yang akan datang.
Latihan aerobik bisa dilakukan lebih intens dibandingkan kekuatan otot atau peregangan. Meski begitu, jika olahraga sudah dilakukan rutin, sebaiknya porsi latihan diseimbangkan antara aerobik, latihan otot, dan fleksibilitas (peregangan).Prinsip berolahraga juga perlu didasarkan pada rumus FITT (Frekuensi, Intensitas, Time/durasi, Type/jenis olahraga). Nah, jika Anda menargetkan turun berat seusai melahirkan, lakukan latihan jenis aerobik 20 menit (durasi), 3-5 kali seminggu (frekuensi). Kombinasikan dengan latihan otot dengan durasi dan frekuensi sama. Di sela kedua latihan ini Anda bisa melakukan latihan fleksibilitas atau peregangan. Total durasi olahraga sebaiknya 60 menit per hari, selama maksimal lima kali dalam seminggu, kata Dicky. "Aerobik melancarkan peredaran darah sekaligus membakar kalori. Sementara latihan kekuatan otot bertujuan memadatkan massa otot untuk membantu tubuh membakar kalori. Kombinasi latihan inilah yang membantu perempuan menurunkan berat badan pascamelahirkan," lanjutnya. Khusus latihan otot, Dicky menyarankan lakukan 20 repetisi, maksimal 3-5 set. Namun, katanya lagi, jangan terlalu direpotkan dengan urusan hitung-hitungan set dan repetisi. "Ukur saja durasi latihan dari waktu, misalnya 20 menit latihan otot. Atau lakukan latihan sampai tubuh terasa pegal atau lemas. Saat tubuh merasa sudah maksimal melakukan latihan otot, Anda bisa menuntaskan olahraga," jelasnya.
sekarang memiliki setidaknya pemahaman dasar. Tapi ada lagi yang akan datang.
Latihan aerobik bisa dilakukan lebih intens dibandingkan kekuatan otot atau peregangan. Meski begitu, jika olahraga sudah dilakukan rutin, sebaiknya porsi latihan diseimbangkan antara aerobik, latihan otot, dan fleksibilitas (peregangan).Prinsip berolahraga juga perlu didasarkan pada rumus FITT (Frekuensi, Intensitas, Time/durasi, Type/jenis olahraga). Nah, jika Anda menargetkan turun berat seusai melahirkan, lakukan latihan jenis aerobik 20 menit (durasi), 3-5 kali seminggu (frekuensi). Kombinasikan dengan latihan otot dengan durasi dan frekuensi sama. Di sela kedua latihan ini Anda bisa melakukan latihan fleksibilitas atau peregangan. Total durasi olahraga sebaiknya 60 menit per hari, selama maksimal lima kali dalam seminggu, kata Dicky. "Aerobik melancarkan peredaran darah sekaligus membakar kalori. Sementara latihan kekuatan otot bertujuan memadatkan massa otot untuk membantu tubuh membakar kalori. Kombinasi latihan inilah yang membantu perempuan menurunkan berat badan pascamelahirkan," lanjutnya. Khusus latihan otot, Dicky menyarankan lakukan 20 repetisi, maksimal 3-5 set. Namun, katanya lagi, jangan terlalu direpotkan dengan urusan hitung-hitungan set dan repetisi. "Ukur saja durasi latihan dari waktu, misalnya 20 menit latihan otot. Atau lakukan latihan sampai tubuh terasa pegal atau lemas. Saat tubuh merasa sudah maksimal melakukan latihan otot, Anda bisa menuntaskan olahraga," jelasnya.
No comments:
Post a Comment