Saturday, May 7, 2011

Pembebasan, Kado Ulang Tahun Armedi

info mutakhir tentang
tidak selalu hal yang termudah untuk mencari. Untungnya, laporan ini mencakup
info terbaru yang tersedia.
TANGERANG, KOMPAS.com - Salah satu anak buah kapal (ABK) MV Sinar Kudus, Armedi (44), langsung memeluk erat Evan (15), anak keduanya begitu tiba di ruang pertemuan yang disiapkan PT Samudera Indonesia di Hotel Sheraton di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (7/5/201) malam.

Air matanya perlahan mengalir saat pertemuan pertama kali pascapembajakan oleh perombak Somalia yang terjadi sejak 16 Maret lalu. Armedi berhasil bebas bersama 19 rekan lainnya pada 2 Mei 2011.

Begitu pelukan ia lepas, sambil membungkuk, Armedi lalu memeluk Syakira (5), putri bungsunya. Bocah berkulit putih itu ikut menangis sesegukan dipelukan ayahnya. Pelukan selanjutnya diberikan juru mudi itu kepada anak sulungnya, Armed (19), istri tercinta Esti (44), serta kedua orang tuanya, H Sudirwan (76) dan Hj Ranidar (75).

Belum puas, Armedi menggendong si bungsu dan mencium kepalanya berkali-kali. "Alhamdullilah. Sudah, sudah," kata si Sudirwan sambil merapikan kerah jaket kulit warna hitam putranya.

Setelah tangis mereda, keluarga itu pun tersenyum. "Plong (lega)sekarang. Alhamdullilah," kata Esti sambil mengusap air mata si bungsu yang duduk di pangkuan suaminya.

Perasaan yang sama juga diungkapkan Armedi. "Saya cuma pikirkan kelurga selama dibajak. Gimana keluarga," ucap dia.

Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan membaca sedikit lebih, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.

Kebahagian keluarga yang tinggal di Salemba, Jakarta Pusat, itu berlipat. Pasalnya, mereka dapat merayakan bersama-sama ulang tahun Armedi ke-45 tahun pada Senin (9/5/2011). Ada kado yang sudah dipersiapkan?

"Enggak ada. Cuma syukuran kecil-kecilan saja nanti," jawab Esti.

Armedi adalah salah satu dari 20 ABK Sinar Kudus yang kembali dengan selamat ke tanah air. Mereka disandera perompak Somalia selama 46 hari ketika dalam perjalanan membawa muatan ke Rotterdam, Belanda.

Dua minggu terberat

Sama seperti keluarga ABK lain, Esti mendapat kabar pertama kali mengenai pembajakan dari pihak perusahaan. Perasaan cemas terus menggelayuti Esti dan keluarganya. Menurut Esti, saat-saat terberat terjadi pada dua minggu pertama. Perempuan berkerudung itu harus berjuang menenangkan anak-anaknya. Kegundahan sedikit hilang setelah mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Akhirnya, kabar baik diterima dari pihak perusahaan setelah uang tebusan diberikan. "Saya komunikasi dengan bapak (suami) hanya dua kali. Pertama waktu kasih kabar kapal dibajak dan kedua setelah dibebasin," kata Esti.

Apakah akan tetap mengizinkan suami untuk berlayar?, "Saya serahin keputusan ke bapak," kata Esti.

"Sementara ini saya mau istirahat dulu," timpal Armedia, yang telah 10 tahun bekerja di PT Samudera Indonesia itu.

Nah, itu tidak sulit sama sekali, bukan? Dan kau telah menerima banyak pengetahuan, hanya dari mengambil beberapa waktu untuk penelitian kata seorang pakar di
.

No comments:

Post a Comment