Tuesday, May 31, 2011

Barack Obama Kena Denda di Inggris

Artikel menarik alamat beberapa isu kunci tentang
. Pembacaan yang cermat bahan ini bisa membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda berpikir tentang
.
LONDON, KOMPAS.com - Meskipun Anda orang paling penting di dunia, peraturan tetap berlaku mutlak di Inggris. Hal ini terjadi pada orang nomor satu di Amerika Serikat, Barack Obama diminta membayar denda kemacetan (Congestion Charge) karena melalui jalan berbayar (semacam electronic road pricing/ERP) bersama puluhan rombongannya saat melakukan kunjungan di London.

Permintaan ini langsung disampaikan Gubernur London Boris Johnson, seperti dilansir harian Evening Standard. Gubernur mengatakan, setiap mobil dalam iring-iringan Obama akan dikenai denda 10 paundsterling(Rp140.368), termasuk tunggangan Obama, The Beast.

Anda tidak dapat mempertimbangkan semua yang anda hanya membaca untuk menjadi informasi penting tentang
. Tapi jangan heran jika Anda menemukan diri Anda mengingat dan menggunakan informasi ini sangat dalam beberapa hari mendatang.

Boris juga menyampaikan, kedutaan Amerika Serikat di London menolak membayar akumulasi denda kemacetan dengan total 5,3 juta pounds (Rp74,3 miliar). Hal ini, jelas Boris, sudah disampaikan langsung ke Obama saat kunjungan berlangsung.

"Posisi kami terhadap denda kemacetan, sesuai Konvensi Vienna 1960 dalamhal hubungan diplomatik, semua pajak yang berlaku di satu negaradilarang bagi utusan negara lain," ujar perwakilan dari Kedutaan AS diLondon.

Boris balik membalas, "Jalanan kami tak ditutup resmi saat kunjungan presiden (Obama) dilakukan, jadi rombongan mobil dan motor itu harus membayar. Termasuk The Beast, sepertinya berlaku hal yang sama," jelas Boris. "Iring-iringan serupa pernah dilakukan Paus beberapa waktu lalu, tapi ia tak kena denda karena semua jalan ditutup untuk umum oleh pemerintah, ini kasus yang beda," lanjut Boris.

Pihak kedutaan AS dan delegasi negara lain sepakat mengatakan, denda yang coba dikenakan ke mereka tak lain adalah pajak. Karena mereka melakukan kegiatan diplomatik, maka tak bisa dibebankan. Pihak Departemen Transportasi London mengatakan total semua hutang diplomat asing (semua negara) di ibukota Inggris sudah mencapai 51 juta pounds (Rp715,8 miliar).

Kadang-kadang sulit untuk memilah-milah semua rincian yang terkait dengan hal ini, tapi aku positif Anda tidak akan kesulitan untuk memahami informasi yang disajikan di atas.

No comments:

Post a Comment