JAKARTA, KOMPAS.com " Uji coba pembatasan waktu operasi angkutan berat dan pengalihan rute lalu lintas di jalan tol dalam kota dari hari ke hari berdampak positif. Hal ini dipaparkan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono ketika dihubungi wartawan, Kamis (26/5/2011). "Hasil pertemuan kami dengan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya (Ditlantas) tadi hanya memonitor tentang uji coba pembatasan ini. Hasilnya ada lima indikator keberhasilan uji coba," ungkap Pristono. Indikator pertama adalah kecepatan rata-rata kendaraan meningkat menjadi 34,53 km/jam setelah sebelumnya hanya 19,24 km/jam. Kemudian, yang kedua adalah peningkatan penghasilan angkutan umum yang dulunya 3 rit per hari menjadi 5 rit per hari dan peningkatan penumpang transjakarta, khususnya koridor IX. Mereka dari Anda tidak akrab dengan yang terakhir pada
sekarang memiliki setidaknya pemahaman dasar. Tapi ada lagi yang akan datang.
Sesuai dengan jargon nasional yang sedang dielu-elukan, yaitu Go Green, indikator ketiga adalah berkurangnya polusi kendaraan di jalan. Selanjutnya, yang keempat, penggunaan bahan bakar berkurang sehingga subsidinya juga berkurang dan terjadi penghematan. Indikator terakhir adalah produktivitas kerja per individu meningkat karena kemacetan mulai berkurang. "Dampak positifnya sangat banyak bagi masyarakat. Namun, kami akan terus mengevaluasi kebijakan ini," tutur Pristono. Ketika ditanya tentang aksi mogok massal Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan DKI Jakarta (Organda DKI Jakarta), ia mengimbau agar pihak Organda tidak perlu sampai mogok beroperasi. Toh, pada kenyataannya, jalanannya tidak ada yang ditutup. "Kami harap jangan mogok karena jalanannya tidak ditutup, kok. Kan malam hari masih bisa lewat. Kalau memang mau pagi hari juga bisa lewat outer ring road. Masalah MoU dengan Organda? Enggak ada sama sekali, kok," ujar Pristono.
Sesuai dengan jargon nasional yang sedang dielu-elukan, yaitu Go Green, indikator ketiga adalah berkurangnya polusi kendaraan di jalan. Selanjutnya, yang keempat, penggunaan bahan bakar berkurang sehingga subsidinya juga berkurang dan terjadi penghematan. Indikator terakhir adalah produktivitas kerja per individu meningkat karena kemacetan mulai berkurang. "Dampak positifnya sangat banyak bagi masyarakat. Namun, kami akan terus mengevaluasi kebijakan ini," tutur Pristono. Ketika ditanya tentang aksi mogok massal Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan DKI Jakarta (Organda DKI Jakarta), ia mengimbau agar pihak Organda tidak perlu sampai mogok beroperasi. Toh, pada kenyataannya, jalanannya tidak ada yang ditutup. "Kami harap jangan mogok karena jalanannya tidak ditutup, kok. Kan malam hari masih bisa lewat. Kalau memang mau pagi hari juga bisa lewat outer ring road. Masalah MoU dengan Organda? Enggak ada sama sekali, kok," ujar Pristono.
No comments:
Post a Comment