tentu tidak terkecuali.
SIAPA yang tak kenal dengan Sir Lloyd Webber? Lagu-lagu legendaris seperti Dont Cry For Me Argentina dan Pie Jesu tak hanya hidup di hati generasi era 70 hingga 80-an, tapi tetap hidup di hati para remaja di penghujung tahun 90-an. Siapa pula yang tak kenal dengan The Phantom of The Opera? Lagu yang dituliskannya berdasarkan kisah cintanya sendiri dengan Sarah Brightman, istrinya. Sangat sayang jika perpaduan nada-nada dengan beragam emosi dan dinamika musikal yang sangat menyentuh ini terhenti sampai generasi 90-an. Marina Bay Sands Singapura pun mengemas kembali karya-karya fenomenal Sir Lloyd Webber dalam teater bertajuk The Music of Andrew Lloyd Webber yang akan digelar hingga 17 Juli ini. Dalam pertunjukan yang digelar di Grand Theater Marina Bay Sands ini, MBS menggandeng unchbox Teater Productions, David Atkins Enterprises, Base Entertainment dan The Really Useful Company Asia Pacific. Komposer musikal paling produktif versi The UK Daily Mail ini tercatat sudah menyusun lebih dari 16 karya musikal, beberapa musik background, Misa Requiem Latin dan masih terus berkarya hingga hari ini. Setelah lebih dari 40 tahun, kekuatan dan karakter musiknya tak berubah. Pendengar cuma perlu beberapa bar musik untuk bisa menikmati emosi dari lagunya. "Kekuatan emosional dari lagu-lagu Andrew Lloyd Webber sudah tidak diragukan lagi. Kami ingin merayakan berbagai macam pencapaian Andrew Lloyd Webber yang luar biasa serta kekuatan emosional lagu-lagunya dengan mempersembahkan sebuah pertunjukan yang menyentuh semua emosinya. Semua lagunya akan membawa Anda pada sebuah perjalanan musikal yang bergaya, inventif serta mengejutkan dan juga menawarkan beberapa wawasan langka ke dalam pikiran sang pencipta jenius ini, kata Direktur dan Sutradara The Music of Andrew Lloyd Webber, Stuart Maunder. Saya percaya bahwa apa yang Anda telah membaca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membersihkan setiap ketidakpastian yang mungkin tetap.
Stuart mengatakan sejumlah lagu abadi yang akan dirayakan kembali dalam pertunjukan ini, antara lain Dont Cry For Me Argentina yang sangat erat dengan karakter Evita Peron yang penuh semangat, musik klasik Pie Jesu, musik rock Superstar hingga Love Never Dies. Menurut Amanda Osborne dari BASE Entertainment, Sir Lloyd Weber sendiri tak akan tampil dalam rangkaian pertunjukan ini. Rangkaian lagu-lagu dalam bentuk teater tersebut akan dibawakan para musisi serta penyanyi yang terkenal di Australia. Namun, tentu tak akan menyurutkan semangat asli musik Sir Lloyd Weber. The Music of Andrew Lloyd Weber adalah acara teatrikal yang akan membawa para penonton ke dalam perjalanan repertoar musik Sir Andrew Lloyd Weber yang tak terlupakan dengan memanfaatkan layar LED dan lagu-lagu terpilihnya, seperti Cats dan Phantom of The Opera, ungkapnya. Imajinasi penonton, lanjutnya, akan dibawa mulai dari jalanan di Broadway hingga ke dalam kemegahan sosok Evita Peron di Argentina, dan kemudian ikut dalam kecepatan Starlight Express, sebuah perjalanan fenomenal dari karya-karya Sir Lloyd Webber. Amanda berharap penonton dapat menikmati emosi dari musik, lagu, tari dan gerak yang berkesan dan mengejutkan sehingga penonton bisa menangkap karakter yang unik dari musisi jenius ini. Sir Lloyd Webber diberi gelar pada tahun 1992. Karya musikal Cats adalah karya musikal terpanjangnya di Broadway, yang kemudian bisa digantikan hanya dengan The Phantom of the Opera. Penghargaannya meliputi tujuh Tony, tiga Grammy termasuk Best Contemporary Classical Composition untuk Requiem, tujuh Olivier, Golden Globe, Oscar, dua Emmy International, Praemium Imperiale, Richard Rodgers Award untuk Excellence in Musical Theatre dan The Kennedy Center Honor. Khusus untuk Sabtu dan Minggu terakhir ini, pertunjukan digelar pada pukul 13.30 dan 19.30 dengan tarif tiket mulai dari 65 dollar Singapura hingga 125 dollar Singapura. Khusus untuk rombongan keluarga dengan jumlah empat tiket kelas C, pengunjung cukup membayar 300 dollar Singapura. Sementara itu, pengunjung yang bisa menunjukkan statusnya sebagai pelajar cukup membayar 50 dollar Singapura.
Stuart mengatakan sejumlah lagu abadi yang akan dirayakan kembali dalam pertunjukan ini, antara lain Dont Cry For Me Argentina yang sangat erat dengan karakter Evita Peron yang penuh semangat, musik klasik Pie Jesu, musik rock Superstar hingga Love Never Dies. Menurut Amanda Osborne dari BASE Entertainment, Sir Lloyd Weber sendiri tak akan tampil dalam rangkaian pertunjukan ini. Rangkaian lagu-lagu dalam bentuk teater tersebut akan dibawakan para musisi serta penyanyi yang terkenal di Australia. Namun, tentu tak akan menyurutkan semangat asli musik Sir Lloyd Weber. The Music of Andrew Lloyd Weber adalah acara teatrikal yang akan membawa para penonton ke dalam perjalanan repertoar musik Sir Andrew Lloyd Weber yang tak terlupakan dengan memanfaatkan layar LED dan lagu-lagu terpilihnya, seperti Cats dan Phantom of The Opera, ungkapnya. Imajinasi penonton, lanjutnya, akan dibawa mulai dari jalanan di Broadway hingga ke dalam kemegahan sosok Evita Peron di Argentina, dan kemudian ikut dalam kecepatan Starlight Express, sebuah perjalanan fenomenal dari karya-karya Sir Lloyd Webber. Amanda berharap penonton dapat menikmati emosi dari musik, lagu, tari dan gerak yang berkesan dan mengejutkan sehingga penonton bisa menangkap karakter yang unik dari musisi jenius ini. Sir Lloyd Webber diberi gelar pada tahun 1992. Karya musikal Cats adalah karya musikal terpanjangnya di Broadway, yang kemudian bisa digantikan hanya dengan The Phantom of the Opera. Penghargaannya meliputi tujuh Tony, tiga Grammy termasuk Best Contemporary Classical Composition untuk Requiem, tujuh Olivier, Golden Globe, Oscar, dua Emmy International, Praemium Imperiale, Richard Rodgers Award untuk Excellence in Musical Theatre dan The Kennedy Center Honor. Khusus untuk Sabtu dan Minggu terakhir ini, pertunjukan digelar pada pukul 13.30 dan 19.30 dengan tarif tiket mulai dari 65 dollar Singapura hingga 125 dollar Singapura. Khusus untuk rombongan keluarga dengan jumlah empat tiket kelas C, pengunjung cukup membayar 300 dollar Singapura. Sementara itu, pengunjung yang bisa menunjukkan statusnya sebagai pelajar cukup membayar 50 dollar Singapura.
. Kami dapat menyediakan Anda dengan beberapa fakta di atas, tetapi masih ada banyak lagi untuk menulis tentang dalam artikel berikutnya.
No comments:
Post a Comment