, Anda harus berpikir melampaui dasar-dasar. Artikel informatif mengambil melihat lebih dekat hal yang perlu Anda ketahui tentang
.
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Tenaga kerja Indonesia yang bekerja sebagai penata laksana rumah tangga Senin pagi meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit University Malaya Medical Centre oleh majikannya dengan dugaan mengalami sesak nafas saat berada di kamarnya. "Berdasarkan laporan dari Polisi Diraja Malaysia korban meninggal itu bernama Isti Komariyah (26) asal Banyuwangi, Jawa Timur," kata Kepada Bidang Penerangan, Sosial, Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia, Suryana Sastadiredja di ruang kerjanya, Senin (6/6/2011). Suryana menjelaskan, majikannya sendiri yang membawa PLRT itu ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan, namun tak lama berselang pembantunya itu meninggal dunia setelah memasuki ruang gawat darurat di rumah sakit tersebut. Sejujurnya, satu-satunya perbedaan antara Anda dan para ahli
adalah waktu. Jika Anda akan menginvestasikan waktu sedikit lebih dalam membaca, Anda akan yang lebih dekat ke status ahli ketika datang ke
.
Namun demikian, dari hasil pembedahan yang dilakukan dokter di rumah sakit tersebut menemukan adanya tanda-tanda mencurigakan berupa luka pada tubuh korban yang diduga bekas penganiayaan. Dari hasil visum sementara dari dokter menunjukkan adanya luka-luka lama dan baru di tubuh korban meninggal tersebut. "Saat ini, pihak KBRI sedang menunggu visum selengkapnya guna memastikan penyebab kematiannya," kata Suryana. Sementara itu, kata Suryana, saat ini, majikan dari PLRT tersebut sedang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian Petaling Jaya, Selangor. Informasi sementara menyebutkan bahwa korban ini bekerja dengan izin legal sejak tahun 2008 dan bekerja dengan majikannya di Petaling Jaya.
adalah waktu. Jika Anda akan menginvestasikan waktu sedikit lebih dalam membaca, Anda akan yang lebih dekat ke status ahli ketika datang ke
.
Namun demikian, dari hasil pembedahan yang dilakukan dokter di rumah sakit tersebut menemukan adanya tanda-tanda mencurigakan berupa luka pada tubuh korban yang diduga bekas penganiayaan. Dari hasil visum sementara dari dokter menunjukkan adanya luka-luka lama dan baru di tubuh korban meninggal tersebut. "Saat ini, pihak KBRI sedang menunggu visum selengkapnya guna memastikan penyebab kematiannya," kata Suryana. Sementara itu, kata Suryana, saat ini, majikan dari PLRT tersebut sedang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian Petaling Jaya, Selangor. Informasi sementara menyebutkan bahwa korban ini bekerja dengan izin legal sejak tahun 2008 dan bekerja dengan majikannya di Petaling Jaya.
No comments:
Post a Comment