tentu tidak terkecuali.
VANCOUVER, KOMPAS.com - Sepasang anak muda membuat heboh ketika foto mereka sedang berciuman di jalan di tengah kerusuhan di Vancouver, Kanada, beredar di internet. Keduanya terjebak dalam kerusuhan usai pertandingan hoki antara tim tuan rumah Canucks yang kalah 0-4 dari Boston Bruins pada final Stanley Cup. Identitas mereka baru diketahui 24 jam kemudian, yakni Alexander Thomas (20) asal Kanada dan Scott Jones (29), seorang bartender asal Australia. Kedua anak muda itu juga tidak menyadari mereka sudah menciptakan kehebohan. Dalam wawancara pertama mereka dengan media, Jones mengaku terkejut yang mereka lakukan di tengah kerusuhan itu tersebar ke seluruh jagat. "Waktu melihat pertama kali melihatnya, saya tidak percaya itu kami. Setelah saya amati lagi, ternyata memang kami," kata Thomas kepada surat kabar Toronto Sun, Jumat (17/6/2011). Setelah Anda mulai bergerak melampaui informasi latar belakang dasar, Anda mulai menyadari bahwa ada lebih banyak
dari Anda mungkin memiliki pikiran pertama.
Keduanya bercerita, mereka nonton pertandingan hoki itu dari sebuah bar ketika kerusuhan pecah dan mereka sudah dikerubuti polisi. Mereka membantah bermesraan di tengah kerusuhan itu. "Kami ditabrak polisi. Kami terinjak-injak," tukas Jones. Dikatakannya, saat itu dia berusaha menenangkan Thomas yang sedang panik dan terluka. Keterangan Jones dikuatkan oleh sejumlah saksi mata. "Gadis itu jatuh dan kepalanya membentur trotoar, pacarnya terjatuh di atasnya. Dia tampak kesakitan dan menangis. Tapi dua polisi malah mendorong mereka," kata seorang saksi mata. "Beberapa orang mendekat untuk melihat keadaan mereka," imbuhnya. Kerusuhan itu cukup membuat malu Kanada. Sekitar 150 orang harus dirawat di rumah sakit, 15 mobil dibakar, dan banyak toko menjadi korban penjarahan.
dari Anda mungkin memiliki pikiran pertama.
Keduanya bercerita, mereka nonton pertandingan hoki itu dari sebuah bar ketika kerusuhan pecah dan mereka sudah dikerubuti polisi. Mereka membantah bermesraan di tengah kerusuhan itu. "Kami ditabrak polisi. Kami terinjak-injak," tukas Jones. Dikatakannya, saat itu dia berusaha menenangkan Thomas yang sedang panik dan terluka. Keterangan Jones dikuatkan oleh sejumlah saksi mata. "Gadis itu jatuh dan kepalanya membentur trotoar, pacarnya terjatuh di atasnya. Dia tampak kesakitan dan menangis. Tapi dua polisi malah mendorong mereka," kata seorang saksi mata. "Beberapa orang mendekat untuk melihat keadaan mereka," imbuhnya. Kerusuhan itu cukup membuat malu Kanada. Sekitar 150 orang harus dirawat di rumah sakit, 15 mobil dibakar, dan banyak toko menjadi korban penjarahan.
No comments:
Post a Comment