Thursday, June 30, 2011

Globalisasi Silicon Valley sampai ke Jakarta

Artikel berikut ini berisi beberapa, tips sederhana informatif yang akan membantu Anda memiliki pengalaman yang lebih baik dengan
.
KOMPAS.com - Silicon Valley dikenal sebagai tempat berkumpulnya perusahaan-perusahaan raksasa yang sudah mendunia seperti Adobe System, Apple Computer, Cisco Systems, Google, eBay, Hewlett Packard (HP), Yahoo! Dan Intel. Namun, sebelum menjadi sebesar saat ini, perusahaan-perusahaan tersebut adalah start up company, perusahaan yang juga memulai semuanya dari nol. Apa rahasia mereka?

Ternyata memiliki ide brilian saja tidak cukup untuk membangun start up. Kepribadian seorang pendiri start up juga menjadi poin penting. Hal ini yang berusaha dikembangkan Founder Institute, sebuah inkubator start up. Inkubator yang telah diadakan di 17 kota yang tersebar di berbagai negara ini telah menghasilkan 300-an lulusan terbaik yang mampu mengembangkan start up company. Ke-17 kota yang telah mengadakan Founder Institute adalah Silicon Valley, San Francisco, Seattle, Los Angeles, San Diego, Denver, New York, Washington DC, Houston, Boston, Santiago, Bogota, Paris, Brussels, Amsterdam, Berlin, dan Singapura. Dan tahun 2011 ini, Founder Institute akan hadir di Jakarta.

"Tahun 2009 saya dan Sanny Gaddafi mengikuti Founder Institute pertama di Silicon Valley. Setelah merasakan sendiri pengalaman dan manfaatnya, saya rasa akan bermanfaat juga jika diadakan di Indonesia. Saat itu saya dan Sanny mengajak Andy Zain, salah satu mentor Founder Institute di Singapura. Andy sangat men-support dan akhirnya kami bertiga bekerja sama untuk mengadakan Founder Institute di Indonesia. Kami menjadi Local Facilitator Director untuk Jakarta Founder Institute," ujar Novistiar Rustandi, saat ditemui Kompas.com usai acara Founder Institute Pitch Bootcamp di @america, Jakarta, Rabu (29/6/2011).

Jakarta Founder Institute (JKTFI) membuka kesempatan bagi para pendiri start up yang sudah memiliki perusahaan maupun yang masih berbentuk ide, untuk mendaftarkan diri hingga September 2011. Biaya pendaftaran sebesar 50 dollar AS. Namun, tidak semua yang mendaftar bisa ikut program ini karena diadakan seleksi. Proses seleksi yang diberi nama predictive social science testing ini akan terdiri dari tahap psikotes yang menunjukkan karakter pribadi seorang pendiri start up. Hal ini dianggap penting sebagai salah satu faktor kesuksesan sebuah start up company.Dari serangkaian seleksi, JKTFI hanya akan menerima 25 hingga 50 orang saja untuk menjalani training selama 4 bulan. Keterangan selengkapnya mengenai pendaftaran bisa melalui e-mail ke contact@jktfi.com.

Selanjutnya, para peserta yang terpilih harus membayar uang sebesar 900 dollar AS untuk biaya inkubator selama 4 bulan.Biaya akan berkurang jika ada sponsor. Perubahan biaya akan disampaikan mendekati masa inkubator. Selain itu, peserta juga harus memberikan 3,5 persen saham perusahaannya untuk dikumpulkan di bonus pull Founder Institute.

Pikirkan tentang apa yang telah Anda baca sejauh ini. Apakah itu memperkuat apa yang sudah Anda ketahui tentang
? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?

"Keseluruhan pengumpulan di bonus pull akan dibagikan kembali. Empat puluh persen untuk dibagikan lagi ke peserta, 30 persen untuk mentor, dan 30 persen untuk Founder Institute. Saat inkubator dimulai sudah dibagikan, namun pencairannya baru bisa dilakukan minimal lima tahun setelah inkubator selesai," jelas Novistiar.

Inkubator selama 4 bulan terdiri atas 4 tahap yang berbeda setiap bulan. Bulan pertama akan membahas tentang ide (menemukan visi, melakukan riset, dan memilih nama proyek). Bulan ke-dua akan membahas tentang planning (membentuk perusahaan yang resmi secara hukum, menentukan bisnis model, juga sistem perekrutan karyawan). Bulan ketiga akan membahas tentang set-up (tentang produk, outsourcing, dan melobi partner). Bulan ke-empat akan membahas mengenai marketing, presentasi, dan proses pencarian dana.

Para mentor JKTFI yang berasal dari Indonesia dan Regional (Asia) diantaranya Didi Nugrahadi (pendiri Detik.com dan Salingsilang.com), Andy Zein (pendiri Mobile Monday, Elasitas, dan Numedia), Andi S. Boediman (pendiri IDS dan ideosource), Izak Jenie (pendiri Jatis), Eka Ginting (pendiri Indo.com), Toto Sugiri (pendiri Sigma dan Cipta Caraka), Steven Goh (pendiri mig33), Steven Melhuish (pendiri Propertiguru.sg dan Rumah.com), Steve Christian (pendiri Kapanlagi.com), dan Kflaw (pendiri Buzzcity.com). Mentor ini akan ditambah dengan 10 orang mentor Internasional.

Inkubator diadakan selama 4 bulan, dari Oktober 2011 hingga Februari 2012. Selama inkubator berlangsung akan ada sistem drop out. Para peserta akan dinilai oleh mentor dan peserta lainnya setiap minggu. "Setiap setengah bulan sekali akan ada pengumuman siapa yang masih layak untuk maju ke tahap selanjutnya. Ekspektasi peserta yang lolos sampai akhir, di semua kota dari berbagai Negara biasanya hanya 50 persen," ungkap Novistiar. Jadi, jika jumlah peserta 50 orang, maka yang akan lulus biasanya hanya sekitar 25 orang.

Setelah menjalani semua proses dan dinyatakan lulus, peserta memiliki kewajiban untuk memberikan uang senilai 4500 dollar AS kepada Founder Institute. "Pembayaran ini dilakukan apabila alumni Founder Institute tersebut telah mendapatkan investor," tambah Novistiar. Ia menambahkan, di berbagai Negara, 95 persen lulusan Founder Institute berhasil mendapatkan dana dari investor.

Usai Februari 2012, Founder Institute akan terus diadakan di Jakarta karena event ini bukan event tahunan atau event musiman. "Kami akan terus mengadakan program inkubator selama demand-nya masih tetap ada," tutup Novistiar.

Sekarang Anda bisa menjadi ahli percaya diri pada
. OK, mungkin bukan pakar. Tapi Anda harus memiliki sesuatu untuk membawa ke meja waktu berikutnya Anda bergabung dengan diskusi tentang
.

No comments:

Post a Comment