MEDAN, KOMPAS.com - Pasar otomotif nasional yang diprediksi bisa menyentuh 1 juta unit (one million club) pada 2014-2015, ternyata bisa lebih cepat dari itu (2013-2014). Dengan catatan, kondisi perekonomian berlangsung normal dan program mobil murah mulai bergulir. Keyakinan ini diutarakan Johnny Darmawan, Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di Medan, Sumatera Utara, kemarin (1/3). "Indonesia tinggal menunggu waktu menyentuh 1 million club. Untuk itu segala persiapan perlu dilakukan," ungkap Johnny. Ia memprediksi, jika berjalan lancar tahun ini pasar mobil bisa menembus 800.000 unit dan 2012 bisa naik 10 persen ke 880.000 unit. Untuk itu, pemerintah diminta supaya lebih moderat dalam mengambil kebijakan, khususnya terkait sektor industri otomotif. You may not consider everything you just read to be crucial information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.
"Satu-satunya cara mendongkrak pasar adalah dengan menciptakan pasar baru dan itu bisa dilakukan dengan program mobil murah. Pemerintah perlu segera menelurkan regulasinya," tegas Johnny. Seperti diketahui, Toyota sudah menunjukkan kesiapan menggarap program low cost and green car yang dicanangkan pemerintah dengan investasi Rp2,1 tirliun. Pelaksanaannya dilakukan perusahaan saudaranya PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Namun sejak 2009 program tersebut didengungkan, hingga kini belum juga terealisasi.Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian saat ditanya kapa regulasi turun, tak mau berkomentar banyak. "Kami ingin secepatnya, tapi semua butuh proses. Saya inginkan dengan program ini struktur powertrain yang terdiri dari mesin, transmisi dan sasis bisa diproduksi di Indonesia," jelas Budi di Kantor Kemenperin, pekan lalu.
"Satu-satunya cara mendongkrak pasar adalah dengan menciptakan pasar baru dan itu bisa dilakukan dengan program mobil murah. Pemerintah perlu segera menelurkan regulasinya," tegas Johnny. Seperti diketahui, Toyota sudah menunjukkan kesiapan menggarap program low cost and green car yang dicanangkan pemerintah dengan investasi Rp2,1 tirliun. Pelaksanaannya dilakukan perusahaan saudaranya PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Namun sejak 2009 program tersebut didengungkan, hingga kini belum juga terealisasi.Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian saat ditanya kapa regulasi turun, tak mau berkomentar banyak. "Kami ingin secepatnya, tapi semua butuh proses. Saya inginkan dengan program ini struktur powertrain yang terdiri dari mesin, transmisi dan sasis bisa diproduksi di Indonesia," jelas Budi di Kantor Kemenperin, pekan lalu.
No comments:
Post a Comment