JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil keputusan Kongres PSSI yang telah membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding dinilai sah berdasarkan statuta FIFA. Oleh karena itu, hasil tersebut secepatnya akan dilaporkan ke FIFA. "Hasil sidang ini sah karena keputusan memenuhi korum. Kami secepatnya akan melaporkan hasil kongres tadi malam," kata Sekretaris Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) yang juga Ketua Umum Sepak Bola Palangkaraya, Tuty Dau, saat dihubungi (27/3/2011). Sejujurnya, satu-satunya perbedaan antara Anda dan para ahli Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah adalah waktu. Jika Anda akan menginvestasikan waktu sedikit lebih dalam membaca, Anda akan yang lebih dekat ke status ahli ketika datang ke Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah.
Sebanyak 78 suara yang menglaim sebagai pemilik sah dari 100 pemilik suara anggota PSSI mengambil alih Kongres PSSI yang digelar di Pekanbaru, Riau, Sabtu (27/3/2011) malam. Dalam sidang mereka menetapkan tujuh anggota Komite Pemilihan dan Komite Banding. Komite Pemilihan tersebut akan menggelar kongres pemilihan Ketua Umum PSSI, Wakil Ketua Umum PSSI, dan anggota Komite Eksekutif PSSI yang diperintahkan FIFA harus digelar sebelum 30 April. Pengambilalihan terjadi setelah terjadi kericuhan menjelang sidang. "Kami melaksanakan registrasi. Namun, kami tidak diberikan id card dan pintu ditutup. Kami memaksa masuk. Panitia dan Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, tidak datang juga. Jelas ini akal-akalan panitia untuk menunda sidang. Kemudian kami menggelar sidang dan hasilnya itu sah," tukas Tuti. Keputusan lain dalam kongres tersebut adalah pencabutan hukuman Komisi Displin PSSI kepada Arifin Panigoro, Persibo Brojonegoro, Persema Malang, dan PSM Makassar karena terlibat dalam Liga Primer Indonesia (LPI). "Keputusan Komdis itu tidak sesuai aturan. Tidak ada hukuman di dalam FIFA bahwa sesorang dilarang aktif di sepak bola seumur hidup seperti yang diberikan Komdis kepada Arifin. Hukuman kepada Persibo, PSM, dan Persema, juga kita cabut," papar Tuti. Ketika ditanya apakah akan mengikuti Kongres Pemilihan Ketua Umum yang digelar oleh PSSI, Tuti mengatakan, "Kita jalan terus. Kita akan menggelar pemilihan ketua umum sesuai yang diperintahkan FIFA."
Sebanyak 78 suara yang menglaim sebagai pemilik sah dari 100 pemilik suara anggota PSSI mengambil alih Kongres PSSI yang digelar di Pekanbaru, Riau, Sabtu (27/3/2011) malam. Dalam sidang mereka menetapkan tujuh anggota Komite Pemilihan dan Komite Banding. Komite Pemilihan tersebut akan menggelar kongres pemilihan Ketua Umum PSSI, Wakil Ketua Umum PSSI, dan anggota Komite Eksekutif PSSI yang diperintahkan FIFA harus digelar sebelum 30 April. Pengambilalihan terjadi setelah terjadi kericuhan menjelang sidang. "Kami melaksanakan registrasi. Namun, kami tidak diberikan id card dan pintu ditutup. Kami memaksa masuk. Panitia dan Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, tidak datang juga. Jelas ini akal-akalan panitia untuk menunda sidang. Kemudian kami menggelar sidang dan hasilnya itu sah," tukas Tuti. Keputusan lain dalam kongres tersebut adalah pencabutan hukuman Komisi Displin PSSI kepada Arifin Panigoro, Persibo Brojonegoro, Persema Malang, dan PSM Makassar karena terlibat dalam Liga Primer Indonesia (LPI). "Keputusan Komdis itu tidak sesuai aturan. Tidak ada hukuman di dalam FIFA bahwa sesorang dilarang aktif di sepak bola seumur hidup seperti yang diberikan Komdis kepada Arifin. Hukuman kepada Persibo, PSM, dan Persema, juga kita cabut," papar Tuti. Ketika ditanya apakah akan mengikuti Kongres Pemilihan Ketua Umum yang digelar oleh PSSI, Tuti mengatakan, "Kita jalan terus. Kita akan menggelar pemilihan ketua umum sesuai yang diperintahkan FIFA."
No comments:
Post a Comment