JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga seri obligasi negara yang dilepas pemerintah terserap oleh pelaku pasar senilai Rp 6,5 triliun. Adapun total penawaran yang masuk selama lelang tersebut adalah Rp 20,582 triliun, sehingga terjadi kelebihan penawaran atas obligasi yang diserap sebesar 3,16 kali. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Senin (21/2/2011). It's really a good idea to probe a little deeper into the subject of mobil keluarga ideal terbaik indonesia. What you learn may give you the confidence you need to venture into new areas.
Ketiga seri yang dilepas itu adalah SPN20120209, FR0055N dan seri FR0054. Masing-masing diserap investor sebesar Rp 2,9 triliun; Rp 2,2 triliun; dan Rp 1,4 triliun. Satu seri yang ikut dilelang tetapi tidak dimenangkan adalah FR0053. Adapun harga atau imbal hasil rata-rata tertimbang untuk SPN20120209, FR0055N dan seri FR0054 masing-masing adalah 6,55 persen; 8,28 persen; dan 10,09 persen. Khusus untuk seri FR0055N dan seri FR0054 masing-masing dilepas dengan kupon 7,37 persen dan 9,5 persen. Menurut Rahmat, pihaknya juga berencana menerbitkan sukuk (obligasi negara berbasis syariah) reguler atau bukan ritel pada 1 Maret 2011. Target indikatifnya adalah sebesar Rp 1 triliun. "Target indikatif itu bisa naik atau bisa turun, tergantung minat beli," ujarnya.
Ketiga seri yang dilepas itu adalah SPN20120209, FR0055N dan seri FR0054. Masing-masing diserap investor sebesar Rp 2,9 triliun; Rp 2,2 triliun; dan Rp 1,4 triliun. Satu seri yang ikut dilelang tetapi tidak dimenangkan adalah FR0053. Adapun harga atau imbal hasil rata-rata tertimbang untuk SPN20120209, FR0055N dan seri FR0054 masing-masing adalah 6,55 persen; 8,28 persen; dan 10,09 persen. Khusus untuk seri FR0055N dan seri FR0054 masing-masing dilepas dengan kupon 7,37 persen dan 9,5 persen. Menurut Rahmat, pihaknya juga berencana menerbitkan sukuk (obligasi negara berbasis syariah) reguler atau bukan ritel pada 1 Maret 2011. Target indikatifnya adalah sebesar Rp 1 triliun. "Target indikatif itu bisa naik atau bisa turun, tergantung minat beli," ujarnya.
No comments:
Post a Comment