JAKARTA, KOMPAS.com - Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menyesalkan terlalu cepatnya pemerintah merombak jajaran direksi PT Pertamina (Persero). Presiden FSPPB Ugan Gandar di Jakarta, Jumat (4/2/2011), mengatakan, perombakan yang terlalu cepat itu membuat kinerja karyawan, termasuk direksi menjadi tidak optimal. "Mau dibawa kemana perusahaan ini, kalau masa kerja direksi hanya seumur jagung," katanya. Menurut dia, sering kalinya direksi berganti makin menguatkan dugaan adanya kepentingan bisnis dan politik. Those of you not familiar with the latest on mobil keluarga ideal terbaik indonesia now have at least a basic understanding. But there's more to come.
Ugan juga mengatakan, seharusnya pemegang saham melakukan dialog dengan karyawan sebelum memutuskan perombakan direksi. "Kami tahu track record semua karyawan termasuk direksi dan komisaris. Dengan demikian, pemegang saham tidak salah pilih," katanya. Sebelumnya, Direktur Eksekutif ReforMiner Institut Pri Agung Rakhmanto juga menilai belum perlu pergantian Dirut Pertamina Karen Agustiawan dalam waktu dekat ini. "Karen baru menjabat dua tahun dan baru saja meletakkan program-programnya," katanya. Apalagi, lanjutnya, sejauh ini, kinerja Pertamina di bawah Karen Agustiawan sudah terlihat tengah menuju tahapan yang diinginkan yakni menuju perusahaan kelas dunia. Pri Agung juga menilai, nama-nama yang disebut-sebut sebagai calon Dirut Pertamina menggantikan Karen yakni Direktur Keuangan Pertamina Ferederick Siahaan dan Komisaris Pertamina Triharyo Soesilo, tidaklah tepat. Menurut dia, posisi Dirut Pertamina sebaiknya berpengalaman di sektor hulu migas agar tujuan sebagai perusahaan berkelas dunia bisa tercapai. Pri Agung juga meminta agar Dirut Pertamina terbebas dari kepentingan bisnis dan politik.
Ugan juga mengatakan, seharusnya pemegang saham melakukan dialog dengan karyawan sebelum memutuskan perombakan direksi. "Kami tahu track record semua karyawan termasuk direksi dan komisaris. Dengan demikian, pemegang saham tidak salah pilih," katanya. Sebelumnya, Direktur Eksekutif ReforMiner Institut Pri Agung Rakhmanto juga menilai belum perlu pergantian Dirut Pertamina Karen Agustiawan dalam waktu dekat ini. "Karen baru menjabat dua tahun dan baru saja meletakkan program-programnya," katanya. Apalagi, lanjutnya, sejauh ini, kinerja Pertamina di bawah Karen Agustiawan sudah terlihat tengah menuju tahapan yang diinginkan yakni menuju perusahaan kelas dunia. Pri Agung juga menilai, nama-nama yang disebut-sebut sebagai calon Dirut Pertamina menggantikan Karen yakni Direktur Keuangan Pertamina Ferederick Siahaan dan Komisaris Pertamina Triharyo Soesilo, tidaklah tepat. Menurut dia, posisi Dirut Pertamina sebaiknya berpengalaman di sektor hulu migas agar tujuan sebagai perusahaan berkelas dunia bisa tercapai. Pri Agung juga meminta agar Dirut Pertamina terbebas dari kepentingan bisnis dan politik.
No comments:
Post a Comment