JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga hal ini tampaknya menjadi kekuatan Arga Tirta Kirana dalam memenuhi undangan Panitia Pengawas Kasus Century DPR RI, Rabu (16/2/2011). Mantan Kepala Divisi Legal Bank Century yang kemudian ditetapkan sebagai terdakwa ini diundang untuk memberikan keterangan. Arga sudah tiba di Gedung DPR RI sebelum pukul 14.00. Perempuan yang mengenakan setelan blazer hitam dan jilbab bercorak hitam putih didampingi oleh tim kuasa hukumnya, teman kuliah, kerabat dan tentunya, putri sulungnya, Alanda Kariza yang sempat mencurahkan isi hatinya tentang kasus yang menimpa ibunya ini dalam blog pribadinya. So far, we've uncovered some interesting facts about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. You may decide that the following information is even more interesting.
Sesaat sebelum masuk ke dapam ruang rapat, Arga mencium kepala putrinya ini dan Alanda mencium balik ibunya. Arga masuk terlebih dahulu dan Alanda juga turut masuk ke dalam ruang rapat. Di tangannya, Arga memegang sebuah tasbih kecil berwarna putih. Bentuknya seperti mutiara. Tak pernah dilepaskannya benda ini dari tangannya sampai duduk di dalam ruangan. Kondisi ini mengingatkan penulis pada sosok mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang juga tak pernah melepaskan tasbihnya saat dimintai keterangan oleh Pansus Kasus Century akhir 2009. Sementara itu, Arga tentunya kuat karena kehadiran teman-teman dekatnya dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia angkatan 1980. Dessy, salah satu rekannya, mengatakan mereka datang sebagai bentuk dukungan terhadap Arga."Kita satu angkatan punya kelompok Solid 80," ujar Dessy yang duduk di balkon ruang KK I bersama tiga rekan lainnya Bea, Tuty dan Nani. Dessy juga menambahkan tim kuasa hukumnya juga merupakan rekan-rekannya satu angkatan dari bangku kuliah dulu.
Sesaat sebelum masuk ke dapam ruang rapat, Arga mencium kepala putrinya ini dan Alanda mencium balik ibunya. Arga masuk terlebih dahulu dan Alanda juga turut masuk ke dalam ruang rapat. Di tangannya, Arga memegang sebuah tasbih kecil berwarna putih. Bentuknya seperti mutiara. Tak pernah dilepaskannya benda ini dari tangannya sampai duduk di dalam ruangan. Kondisi ini mengingatkan penulis pada sosok mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang juga tak pernah melepaskan tasbihnya saat dimintai keterangan oleh Pansus Kasus Century akhir 2009. Sementara itu, Arga tentunya kuat karena kehadiran teman-teman dekatnya dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia angkatan 1980. Dessy, salah satu rekannya, mengatakan mereka datang sebagai bentuk dukungan terhadap Arga."Kita satu angkatan punya kelompok Solid 80," ujar Dessy yang duduk di balkon ruang KK I bersama tiga rekan lainnya Bea, Tuty dan Nani. Dessy juga menambahkan tim kuasa hukumnya juga merupakan rekan-rekannya satu angkatan dari bangku kuliah dulu.
No comments:
Post a Comment