NGANJUK, KOMPAS.com - Seorang wisatawan asal Desa Kecubung, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Adi Setiawan (36), meninggal dunia setelah diterjang air bah di lokasi wisata air terjun Roro Kuning di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Nganjuk. Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Loceret, Aiptu Didik Harianto, Selasa (1/2/2011) mengemukakan air bah itu langsung menerjang lokasi wisata yang saat itu sepi pengunjung. Selain hujan yang terus mengguyur seharian, kondisi saat itu sudah memasuki petang. "Saat itu, air bah langsung datang menerjang dari lokasi air terjun membawa material kayu dan menghancurkan beberapa warung di lokasi kejadian, termasuk menjerjang korban," katanya. Saat kejadian, Adi sudah ingin meninggalkan lokasi wisata. Ia datang dengan saudaranya, Retno (17), dari Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, yang memang ingin melihat lokasi wisata itu. Setelah puas melihat pemandangan dan makan di warung, maka keduanya yang saat itu naik sepeda motor pun tidak berkutik ketika air bah langsung datang. Tubuh Retno yang sempat diterjang air berhasil selamat, namun Adi yang saat itu sedang membonceng Retno tidak berhasil melarikan diri dari amukan air bah. Tubuhnya terseret hingga 500 meter dan ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia. How can you put a limit on learning more? The next section may contain that one little bit of wisdom that changes everything.
Selain sepeda motor korban, sepeda motor milik pemilik warung warna hijau juga terhanyut. Hingga kini, kedua sepeda motor tersebut masih belum ditemukan. Aiptu Didik juga mengatakan, polisi yang dibantu warga langsung mengevakuasi kedua korban ke RSUD Nganjuk untuk diperiksa. Retno diperiksa kondisi kesehatannya, sedangkan korban Adi yang meninggal dunia diperiksa tubuhnya. Namun, pihaknya juga sudah memberikan penjelasan kepada keluarga, jika kejadian itu murni karena bencana dan tidak ada unsur kesengajaan. Hingga kini, polisi masih menutup lokasi wisata air terjun Roro Kuning tersebut dari kunjungan wisatawan. Lokasi itu masih dinyatakan berbahaya pascaterjangan air bah. "Kami menutup lokasi itu. Sampai kapannya melihat situasi dan kondisi, karena hingga kini intensitas hujannya cukup tinggi. Kami khawatir, kejadian yang sama akan terulang lagi," ujarnya. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Nganjuk, Djoko Wasisto mengatakan hingga kini belum menghitung kerugian akibat terjangan air bah tersebut. Namun, pihaknya sudah menerjunkan tim ke lokasi langsung, melakukan pendataan kerusakan lokasi. Untuk korban yang meninggal dunia, saat ini masih dikoordinasikan dengan instansi terkait tindak lanjutnya. "Kami masih melakukan pendataan," katanya.
Selain sepeda motor korban, sepeda motor milik pemilik warung warna hijau juga terhanyut. Hingga kini, kedua sepeda motor tersebut masih belum ditemukan. Aiptu Didik juga mengatakan, polisi yang dibantu warga langsung mengevakuasi kedua korban ke RSUD Nganjuk untuk diperiksa. Retno diperiksa kondisi kesehatannya, sedangkan korban Adi yang meninggal dunia diperiksa tubuhnya. Namun, pihaknya juga sudah memberikan penjelasan kepada keluarga, jika kejadian itu murni karena bencana dan tidak ada unsur kesengajaan. Hingga kini, polisi masih menutup lokasi wisata air terjun Roro Kuning tersebut dari kunjungan wisatawan. Lokasi itu masih dinyatakan berbahaya pascaterjangan air bah. "Kami menutup lokasi itu. Sampai kapannya melihat situasi dan kondisi, karena hingga kini intensitas hujannya cukup tinggi. Kami khawatir, kejadian yang sama akan terulang lagi," ujarnya. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Nganjuk, Djoko Wasisto mengatakan hingga kini belum menghitung kerugian akibat terjangan air bah tersebut. Namun, pihaknya sudah menerjunkan tim ke lokasi langsung, melakukan pendataan kerusakan lokasi. Untuk korban yang meninggal dunia, saat ini masih dikoordinasikan dengan instansi terkait tindak lanjutnya. "Kami masih melakukan pendataan," katanya.
No comments:
Post a Comment