Tuesday, August 23, 2011

Pengalaman SBY Saat Uang Pas-pasan

Jadi apa yang
benar-benar semua tentang? Laporan berikut termasuk beberapa informasi menarik tentang
- info bisa anda gunakan, bukan hanya barang lama yang mereka gunakan untuk memberitahu Anda.
CIPATAT, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Gubernur Jawa Barat, para kepala daerah, anggota TNI, tokoh masyarakat, dan masyarakat Kecamatan Cipatat menghadiri acara buka puasa bersama di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/8/2011).


Dalam acara itu, Presiden menceritakan pengalaman dan kenangannya ketika melatih prajurit di Pusdikif Cipatat.

"Tempat ini membawa kenangan bagi saya pribadi dan teman-teman saya. Ada kenangan di tempat ini. Saya sempat melatih para prajurit di sini. Dulu, dengan uang yang pas- pasan, kalau saya mau beli kopi, es jeruk, atau lotek, harus pergi ke Rajamandala. Saya merasakan saat-saat itu, walau tidak punya uang, hati tetap senang," kata Presiden.

Dengan berdirinya berbagai fasilitas di sekitar Pusdikif, Presiden mengimbau kepada para anggota TNI untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari di sekitar Pusdikif, sehingga bisa memberikan keuntungan kepada masyarakat sekitar.

Selain itu, Presiden mengajak anggota TNI yang sedang berlatih atau melatih di Pusdikif Cipatat untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar, warga Cipatat.

"Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada warga Cipatat dan sekitarnya atas kesabaran, pengertian, dan dukungan kepada TNI yang sedang berlatih di sini. Mungkin ada suara tembakan atau suara pasukan yang mengganggu kenyamanan warga," ujar SBY.

Waktu terbaik untuk belajar tentang
adalah sebelum Anda berada di tengah-tengah hal. Wise pembaca akan terus membaca untuk mendapatkan beberapa pengalaman berharga
sementara itu masih bebas.

Presiden menceritakan, dahulu ketika dia melatih di Pusdikif Cipatat selama berbulan- bulan, tidak pernah mengenal kompromi dalam memberikan pelatihan. Ia selalu memberikan penghargaan bagi yang berprestasi, berikan hukuman bagi yang lalai, termasuk menyatakan tidak lulus bagi yang tidak memenuhi standar.

"Tidak ada yang bisa melakukan lobi dengan saya. Kalau tidak lulus ya tidak lulus. Pelatih harus tegas, tanpa mengenal kompromi. Pelatih harus melatih dengan benar, karena itu ibadah. Kalau pelatih tidak melatih dengan benar, akan membahayakan nyawa prajurit," kata Presiden.

Selain itu, Kepala Negara meminta masyarakat untuk mengerti karena anggota TNI berlatih di tempat itu untuk membela negara, berlatih dan mengikuti pendidikan untuk menjaga keutuhan NKRI.

"Kemanunggalan TNI dan rakyat dimulai dari hati dan hubungan batin antara TNI dan rakyat. Manakala masyarakat menghadapi kesulitan, TNI datang membantu. Semoga tidak terjadi, apabila terjadi perang, TNI akan mengorbankan jiwa dan raga demi melindungi masyarakat dan menjaga keutuhan negeri," kata Presiden.

Di akhir pidatonya, Presiden mengimbau kepada anggota TNI untuk menjadi prajurit yang ditakuti lawan, disegani kawan, dan dicintai masyarakat.

Dalam acara itu, ratusan masyarakat Cipatat dan sekitarnya bersama anggota TNI, turut serta berbuka puasa dengan Presiden dan rombongannya. Sebelumnya, acara tersebut diawali dengan pembukaan dari Komandan Pussenif Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawatenaya dan siraman rohani dari Prof. Dr. Nazaruddin Umar.

 

Sebagai pengetahuan Anda tentang
terus tumbuh, Anda akan mulai melihat bagaimana
cocok ke dalam skema keseluruhan hal. Mengetahui bagaimana sesuatu berhubungan ke seluruh dunia juga penting.

No comments:

Post a Comment