Thursday, January 27, 2011

PDI-P: Urusi Merapi Dulu, Bukan Gaji

In today's world, it seems that almost any topic is open for debate. While I was gathering facts for this article, I was quite surprised to find some of the issues I thought were settled are actually still being openly discussed.
JAKARTA, KOMPAS.com " Rencana pemerintah menaikkan gaji pejabat, termasuk gaji Presiden, dinilai telah melukai perasaan korban Merapi di Sleman, Yogyakarta. Pasalnya, rencana kenaikan gaji itu bergulir justru pada saat korban Merapi masih berkutat dengan kesulitan menghadapi bencana ikutan lahar dingin.

"Jangan ngurus naik gaji saja, Pak Presiden, bencana di Merapi belum selesai," kata Wakil Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DI Yogyakarta Eko Suwanto, Kamis (27/1/2011), di sela-sela Rapat Koordinasi Bidang dan Pelantikan Departemen Pendidikan, Keagamaan, dan Kebudayaan di Kantor DPP PDI-P di Jakarta.

Is everything making sense so far? If not, I'm sure that with just a little more reading, all the facts will fall into place.

Menurut Eko, dari sekitar 150.000 korban letusan Gunung Merapi yang dulu mengungsi, saat ini masih menghadapi kesulitan keuangan untuk memperbaiki kembali rumah mereka yang rusak. Belum lagi rumah mereka selesai diperbaiki, sebagian dari rumah itu makin rusak diterjang lahar dingin.

Selain itu, menurutnya, 13 sekolah yang rusak di Sleman hingga saat ini belum juga diperbaiki. Hal ini mengakibatkan sedikitnya 3.000 siswa SD dan SMP tidak dapat belajar di sekolah.

"Sedikitnya diperlukan Rp 8,84 miliar untuk memperbaiki sekolah yang rusak. Pemerintah pusat harus turun tangan mengatasi persoalan ini. Tidak mungkin mengandalkan pemerintah daerah karena kemampuan APBD terbatas. Apalagi daerah sudah habis-habisan menangani bencana sejak Merapi meletus," tuturnya.

Selain rehabilitasi sarana dan prasarana sekolah, Eko melanjutkan, penting juga memberikan perhatian pada psikologi anak-anak korban bencana yang trauma karena bencana.

Don't limit yourself by refusing to learn the details about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. The more you know, the easier it will be to focus on what's important.

No comments:

Post a Comment