JAKARTA, KOMPAS.com " Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman mengusulkan untuk dibangun jembatan layang (flyover) guna mengantisipasi kemacetan di sepanjang jalur bus transjakarta Koridor X (Cililitan-Tanjung Priok). "Jauh lebih baik jika dibangun flyover atau jalan bawah tanah (underpass)," kata Sutarman di Jakarta, Kamis (6/1/2011). Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menguji coba pengoperasian jalur bus transjakarta Koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) dan Koridor X (Cililitan-Tanjung Priok), Jumat (31/1/2010). Namun, persoalan kemacetan lalu lintas muncul pasca-uji coba kendaraan tranportasi massal tersebut di sepanjang jalur Koridor IX dan X. Truthfully, the only difference between you and mobil keluarga ideal terbaik indonesia experts is time. If you'll invest a little more time in reading, you'll be that much nearer to expert status when it comes to mobil keluarga ideal terbaik indonesia.
Kemacetan kendaraan terjadi akibat banyak putaran (U-turn) dan pertemuan bus transjakarta dengan kendaraan yang keluar dan masuk pintu Tol Dalam Kota di sekitar Jalan S Parman, Gatot Subroto, dan MT Haryono. Pemprov DKI Jakarta melalui Gubernur Fauzi Bowo meminta adanya penutupan pintu Tol Dalam Kota di lokasi gerbang masuk Semanggi 1, Tebet, Mampang, Cawang, dan Slipi. Namun, Sutarman menyatakan, kebijakan penutupan gerbang tol merupakan kewenangan PT Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol. Sutarman mengatakan, pihak kepolisian dan Pemprov DKI telah mengusulkan penutupan pintu tol, tetapi hal tersebut sulit direalisasikan karena akan mendapatkan reaksi penolakan dari masyarakat pengguna jalan tol. Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menganalisis, ada tiga potensi permasalahan teknis saat pengoperasian bus transjakarta Koridor IX dan X, yakni gerbang pintu masuk dan keluar tol, geometrik jalan yang perlu penyempurnaan, serta kepadatan akibat persimpangan dan aktivitas di median jalan.
Kemacetan kendaraan terjadi akibat banyak putaran (U-turn) dan pertemuan bus transjakarta dengan kendaraan yang keluar dan masuk pintu Tol Dalam Kota di sekitar Jalan S Parman, Gatot Subroto, dan MT Haryono. Pemprov DKI Jakarta melalui Gubernur Fauzi Bowo meminta adanya penutupan pintu Tol Dalam Kota di lokasi gerbang masuk Semanggi 1, Tebet, Mampang, Cawang, dan Slipi. Namun, Sutarman menyatakan, kebijakan penutupan gerbang tol merupakan kewenangan PT Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol. Sutarman mengatakan, pihak kepolisian dan Pemprov DKI telah mengusulkan penutupan pintu tol, tetapi hal tersebut sulit direalisasikan karena akan mendapatkan reaksi penolakan dari masyarakat pengguna jalan tol. Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menganalisis, ada tiga potensi permasalahan teknis saat pengoperasian bus transjakarta Koridor IX dan X, yakni gerbang pintu masuk dan keluar tol, geometrik jalan yang perlu penyempurnaan, serta kepadatan akibat persimpangan dan aktivitas di median jalan.
No comments:
Post a Comment